Rabu, 15 Februari 2012

"TAK SEINDAH CINTA YANG DULU"

Pagi yang sejuk dengan sebuah harapan bahwa hari esok dan seterusnya ku menemukan oarang yg tepat berada dihatiku, "ucapku lirih

pada dentingan embun yg aku rasakan pagi hari itu.
Aku nengawali hari ini untuk tersenyum, aku harap kesedihanku yg talah laul tak pernah menghampiriku lagi bersama orang yang tak

seharusnya aku pilih.
"Pagi itu aku segera merapihkan seluruh isi kamarku yang super berantakan, setiap sudut kurapihkan semua apa yang ada dilantai atau

tempat tidurku. " Tiba-tiba mataku menoleh kearah kakiku, nampaknya aku mengijak sesuatu diujuk telapak kakiku itu. Ternyata

Selembar kertas berukuran kecil yang terlihat kucal. Saat itu pula aku melihat foto Dani yg aku injak tadi, "Ternyata semalam tadi aku

sempat menangisinya untuk yg terakhir kalinya, semua kenangan dari Dani aku lempar dan foto Dani pun hampir aku sobek.
"Nampaknya aku baru ingat setelah semalam tadi aku tertidur lelap sesudah menangis, kakiku mengarah kearah kaca, dengan keadaan

bangun tidur, mataku mengarahkanku untuk bercermin melihat apa yang telah semalam aku lakukan..? "Nampaknya mata ini telah berlinang

Air mata semalaman tadi, kelopak mataku pun terlihat membesar... "Rasanya aku pantas menangisi Dani" Loh kenapa??? "Ucapku".
Rasanya hati ini sudah rapuh, sehingga tak pernah ada orang yang menyayangiku dengan tulus, secerca harapku telah lenyap menghilang

tak tau kenapa harapanku itu musnah perlahan.
"Kenapa harus aku yg kecewa??? tuhan...tolong aku, aku ingin bahgia bersama orang yang ku cinta. apa aku salah tuhan???? "Sedikit

amarahku saat itu.
"Ku rasa semua orang pantas bahagia dengan apa yg dia punya, kenapa tidak dengan aku??? "Bahkan teman-temanku sering kali

memamerkan kebahgian itu kepadaku".
Mereka pantas bahagia, karna mereka saling menyayangi satu sama lain. "Tapi itu bukan aku"
Selalu saja aku merasa iri dengan teman-temanku itu. Aku ingin juga seperti mereka yang bisa bertahan sampai sekarang dengan

pasangannya. "Lupakanlah Sil, kamu adalah kamu. mereka adalah mereka, garis kehidupan orang itu berbeda, jadilah diri seniri itu yang

lebih baik". Gumamny dalam hati.

Sesaat setelah ia mandi menyegarkan tubuhnya, berdiri ia di depan cermin di samping pintu kamarnya yang setengah membuka. Ia menatap

wajahnya, berusaha menciptakan senyum sebagai tanda semangat untuk memulai harinya.
“Semangat,..!! kau tak boleh jatuh terpuruk seperti ini, Sisil! Masih banyak waktu yang dapat kau isi agar hidup ini lebih bermakna”.

Berbicara sendiri ia di depan cermin sambil menyentuh bayangan wajahnya.
“Hari ini, besok ataupun lusa kau harus tetap semangat mengahadi hari-hari tanpa Dani ! Jangan kecewakan hatimu”.
Yakinlah hari esok aku menemukan orang yang lebih Dani.
"Satu-satunya orang selalu care dan perhatian terhadap apa yang saat ini aku rasakan ialah Sahabat, mereka selalu ada saat aku

terpuruk, bahkan mereka selalu memberi masukan yang samat lebih baik dari pilihanku sendiri.


Rara, Mega, Dan Reva, mereka adalah sahabatku semasa kecil. bahkan kami pun saling mengetahui karakter masing-masing. Mereka yang

selalu setia menemaniku suka dan duka. mereka pulalah teman terbaiku. "Bahkan aku tak tau bagaimana menanggung beban sendiri kalau

saja tanpa mereka." itulah gunanya sahabat, mereka sangat menyayangiku bahkan aku juga menyayangi mereka.

"Dulu saat aku dekat dengan Dani, mereka memang tak mengetahuinya, bahkan aku tak sedikit pun cerita tentang kedekatanku dengan Dani, aku hanya takut mereka melarangku karna mereka belum mengenal Dani.
"aku saja yang awal mengenal dani belum tau siapa Dia sebenarnya, aku hanya dengar dari teman-temannya saja yang mencirikan Dani itu orang yang baik. "Bahkan sempat saat awal kenalan, dia meyapaku dengan sopan dan baik.
Justru saat itulah aku merasa tertarik padanya, Pria yang sopan dan baik adalah salah satu kriteriaku, Wajah yang cukup tampan kulitnya yangterlihat agak putih, tapi gak putih-putih amat sich...ya bisa dibilang sedang-sedang saja. "Gambaranku pada sosok Dani"

"aku saja yang awal mengenal dani belum tau siapa Dia sebenarnya, aku hanya dengar dari teman-temannya saja yang mencirikan Dani itu

orang yang baik. "Bahkan sempat saat awal kenalan, dia meyapaku dengan sopan dan baik.
Justru saat itulah aku merasa tertarik padanya, Pria yang sopan dan baik adalah salah satu kriteriaku, Wajah yang cukup tampan

kulitnya yang terlihat agak putih, tapi gak putih-putih amat sich...ya bisa dibilang sedang-sedang saja. "Gambaranku pada sosok Dani"
Pertama kali aku mengenal Dani saat itulah awal PDKT dengan dia, kerap kali dia selalu menanyakan kabarku lewat pesan singkat yg iya

kirim lewat ponselnya, perhatianpun ia tunjukan kepadaku, bahkan melebihi perhatian sebagai seorang teman yang baru saja saling kenal.
"Hatiku pun berkata lain tentang hal ini, sesekali aku selalu bertanya pada diriku sendiri "Apa maksud perhatian yang Dani berikan

kepaku itu"? Ucapku sambil menghelakan nafas.

Perlahan aku baru menyadarinya kenapa pria yang perhatian melebihin teman, ya bisa dibilang juga mungkin dy care sama kita, atau punya

perasaan lebih dari teman? "Ucapku dalam hati".

"Selepas itu aku sadar aku tak perlu berharap lebih dengannya, toh belum tentu Dani juga punya perasaan terhadapku, "lupakan

Sil,,jangan geer sendiri, malah nanti bisa gigit jari. Biarkan waktu yang menjawab semuanya. "Ucapku.

"Setelah pendekatan kami mulai diketahui oleh sahabatku, saat Reva meminjam ponselku saat itulah Reva mengetahui ada nama Dani di ponselku, ia pun menanyakan Dani itu siapa Sil..?" Ucap Reva.
Dengan ragu-ragu aku pun memberitahukannya pada Reva.
"Ohh, Dani itu......Katanya menggantu menandakan Sisil Ragu memberitahukannya kepada Reva.
Lalu ia dengan lancang, Dani itu temen gw Va. knp,loe kenal? "Ucapku sedikit lantang.
Lah, gue baru aja denger Dani dari loe, gw gak kenal ko, Cie..cie...Temen apa Pacar????? "Ucap Reva.
Temenlah, Pacar dari mana gue?? Gw baru kenal ko sama dy minggu-minggu kemaren, ko Loe gak cerita sih Sil? "Kata Reva dengan sedikit kesel..
Maafin gw Va, gw baru cerita sekarang. Takutnya loe gak setuju ajh kalau gue punya kenalan yang blom loe kenal sama temen-temen lainnya. "Ucapku dengan nada rendah.
Nyantai aja kali Sil, gw selalu dukung ko siapa ajh bertemen sama loe, asal lo bisa jaga diri ajh dan jangan mudah percaya sama orng yang baru kenal. "Nasehat Reva.
Va, makasih yah loe selalu care sama gw, iya deh gw bakal jaga diri dan gak seharusnya percaya sama omongan yang baru gw kenal. "Guramku pada Reva.

Setelah Reva mengetahui kedekatanku dengan Dani, Rasanya hati ini menajdi lega karna mereka sahabat yang baik selalu mendukungku dekat dengan pria siapa saja, selama pria itu baik.."Ucapku bangga mempunyai teman sepeti mereka".

hari-hari telah berlalu, waktupun semankin menujukan kenap perhatian Dani samapai saat ini masih ia berikan kepadaku.
Malam ini aku tak punya rencana kemana-mana, walaupun malam ini malam mingu. Tapi aku tiadak punya pacar jadi aku menghabisakan Satnite bersama keluargaku saja dirumah.
"Andai aku punya pacar, pasti aku tidak pernah kesepian saat malam minggu itu tiba. Tapi aku mencoba menghibur diri sendiri dengan mendengarkan lagu favoritku saja.
"Tiba-tiba Nada dering ponselku bunyi, segera aku mengambil ponsel yang kutaro dimeja kamarku. "Nampaknya ada yang smz padaku, terlihat 1 Message dari Dani.
from: Dani
"Sil, kamu sedang apa?
apa aku boleh malam ini kerumahmu??

heeemmm....nampaknya Dani malam ini ingin kerumahku, tak lama aku membalas smz dia.

"Lagi dirumah ajh Dan, tentu saja boleh.
ditunggu yah.
Send : Dani

tak lama sekitar setengah jam dari Dani smz tadi, ia terlihat sudah berada didepan rumahku, Ia pun lalu masuk dan mencari kedua orang tuaku.
"Sngatlah pria yg sopan. "Ucapku senang.

Kedua orang tuaku pun melihat Sosok pria yang mengucapkan salam itu, lalu Dani menghampiri ibu dan bapakku, ia Mengetuk pintu rumahku, sesudah ibuku membukakan pintu, Dani pun langsung dipersilahkan masuk. sambil basa basi menanyakan Sisilnya ada bu? "Ucap Dani.
" Ada ko, nanti tante panggilin yah, kamu siapa? "Ucap ibuku dengan Ramah'.
Saya Dani tante, temannya Sisil. "Ucap dani.
Yasudah nanti tante panggilkan Sisil dulu, silahkan duduk.

Setelah ibuku memanggilku, aku pun lalu menghmpiri Dani, Rasanya seperti oarang yang mau kencan bareng pacar yang kegirangan saat ia datang. "Namun itu hanya perasaanku saja."

Tapi ternyata Dani kerumahku untuk mengajakku jalan keluar, "Yaampun...apa bener ya? apa ini cuma mimpi? "Ucapku Tak percaya.
sesudah aku meminta izin keluar, dan orang tuaku pun mengizinkannya. kami pun melangkah bersama denga rasa bahagia bisa merasakan moment sperti ini.
"Dani memengang tanganku dan mengajaku untuk berboncengan dengan dia, "Sungguh rasanya sperti melayang tinggi bersama burung yang indah"
Ia menggandeng tanganku kan mengucapkan sesuatu yang tak kuduga.
Sil, bolehkah malam ini aku membuatmu tersenyum?? "Sunggu Romatis yang Dani ucapka itu"
Tentu saja Dan, aku ingin selalu tersenyum bersama orang bisa membuatku tersenyum yaitu kamu. "Ucapku sedikit senum-senyum sendiri.

Dalam perjalanan, suasana angin malam menyusuk kedalam dada ini, rasanya angin mewakilkan perasaanku yang lagi seneng.
Dani menggenggam tanganku untuk memeluknya saat mengendarai motor yang aku bonceng itu.
"suasana yang romantis, rasanya aku ingin merasakan ini setiap ada orang yang aku mulai suka. "Ucap sisil dalam hati.
Nampaknya detakan jantungku mulai tersa saat berada disisi Dani, begitu nyaman dan bahagia saat aku bersamanya...
"Tuhan..Apa yang aku rasakan?? Apa aku lagi berasa disebelah orang yang aku cari selama ini..? "Gumamanku dalam hati kecil".
Dani memang benar-benar selalu memberikan kejutan kepadaku, Ia mengajakku ketempat yang indah.
Disebuah taman yang sangat romantis ia mengajaku ketempat itu, entah apakan i ni sungguh nayata ataukan hanya ilusiku saja.?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar