Senin, 09 April 2012

Setangkai Mawar Terakhir Untuk'ku





" Lelah aku meratapi semua yang ada dalam isi hatiku, sesaat ingatanku membuka kembali bayangan yang pernah menjelma dalam mimpiku. Seseorang yang pernah menjadi setitik kebahagian, seberkas cahaya yang pernahmenyinari dalam hidupku.
Ketika itu pula dia menghilang dan meninggalkanku tanpa sebab, sesekali ucapannya membuatku ragu dan tak percaya.Vino, dia orang yang aku sayangi saat ini ". Ucap Anggi.Dia bagaikan tak terganti oleh siapapun kecuali ada orang yang benar-benar bisa menjadi dirinya, semua hal apapu itu aku selalu mencurakhannya pada dia.Vino kekasihku dan satu-satunya orang aku sayang. Tapi kita memiliki perbedaan yang besar dan tak mungkin bisa disatukan untuk selamanya.



****Keyakinan kami berbeda, dia yang memeluk agama khatolik sedangkan aku memeluk agamaku yaitu islam.
Disisi lain aku tau itu tak diperbolehkan, tapi kenapa aku sampai sekarang masih mempertahannkannya. " Vino sayang sama aku, dia mencintaiku apa adanya, dia bisa menerimaku dengan keadaan apapun. Itulah yang membuatku suka pada dirinya, walaupun kita berbeda tapi kita selalu menghargai posisi masing-masing. Perbedaan memang menghalangi kita berdua, kedua orang tua ku pun tak pernah menginginkan ini terjadi, mencintai hal yang tentu dilarang oleh agamanya." Andai...semua ini dapat aku lewati dengan ikhlas, aku rela meninggalkan orang yang aku sayang demi kebaikan masing-masing. "Ucapku perlahan.
Tapi Vino selalu meyakinkaku untuk tetap bertahan, walaupun mereka jauh lebih menentang hubungan kita. Bahkan kedua orang tua Vino pun tak menginginkan kami bersama." Dengan wajah yang terlihat pucat, dahinya mulang mengkerut. terlihat sosok pria yang menghampiriku, entah itu siapa tapi ternyata itu Vino. Keadaannya pun sangat mencemaskan, ia terlihat lemas dan kerap kali iya pingsan." Aku tidak tau apa yang terjadi dengan Vino. " Tanyanya sembari cemas. Apa dia menyembunyikan
sesuatu terhadapku..? Aku takut suatu saat nanti Vino
meninggalkanku. " Ucap
Anggi dengan rasa
takut.

Tuhan...aku mohon jangan pisahkan aku dengan Vino, aku sungguh menyayanginya... "Ucapku setengah khawatir.

Vino kembali memeluk'qu dengan erat, bahkan ia tak ingin melepaskan pelukannya untuk'qu, tiba" air mata ini mentes dengan sendirinya. Entah apa yang kerap aku rasakan itu hanya sesaat atau untuk selamanya..? " ucapku bertanya dalam hati.

Kesendirianku yg dulu bukan karna Vino, melainkan karna orang yang pernah menyakitiku untuk kesekian kalinya. Dia datang dan pergi bagaikan angin yang berhebus kencang saat ia ingin melukaiku.
Beribu cara ia mampu membuatku jatuh cinta padanya, jatuh cinta untuk kesekian kalinya setelah ia menyakitiku kembali. Tapi entah kenapa perasaan ini selalu memafkan apa yang telah ia lakukan kepadaku......'"
Setelah aku memahami semuanya, aku lelah dengan perasaan yang pernah aku punya untuk dia. Bahkan setiap saat aku ingat padanya, rasa ini lah yang membuatku bertahan untuk mencintainya.
Bertahan dengan cinta yg kupunya, rasa sayang yg masih ada sampai saat ini.
Aku mencintainya dengan rasa cintaku yang tulus, tapi nyatanya dia membalasnya dengan sebuah luka yang tak ku inginkan.
Dia kerap kali mmbuat hati ini bagaikan tak bernyawa. Rapuh setelah ia berhasil membuatku jatuh dalam pelukannya lagi.
Lelah memang, tapi aku yakin kalau suatu saat nanti tuhan mmberikan waktuku bersamanya aku tak ingin mnyia-nyiakannya lagi.
Semoga dia sadar kalau aku menyayanginya.

Tapi saat ini aku sudah dengan Vino, tak seharusnya aku masih menyimpan prasaan ini. Aku belajar untuk melupakannya demi Vino kekasih terbaikku saat ini.
Vino selalu meyakinkanku kalau dia bisa menjadi orang yang terindah setelah mereka yang aku cinta.

Vino selalu meyakinkanku kalau dia bisa menjadi orang yang terindah setelah mereka yang aku cinta.
Vino menggemgam erat tanganku, saat dia membisikan kata sayang. Dia mengucapka kata untuk aku tidak mengingat masalaluku.
"Gie, aku ngerti smua perasaanmu, aku cuma ingin kamu yakin aku disi bisa lebih baik dari Dia yang menyakitimu dulu. Dan aku akan jadi orang yang terindah buat kamu. " Ucap Vino dengan penuh perasaan".

Dalam hati kecilku mungkin ia yg terbaik untukku saat ini, tapi aku tidak ingin suatu saat nanti dia menyakitiku. "ucapku dalam hati'.

* Aku sadar masalalu itu hanya sepenggal kisah yang terlewatkan. Dan tidak seharusnya mengenang masalalu itu, harusnya aku jadikan itu sebuah pembelajaran untuk bisa lebih baik lagi.

Terlintas sudah pikiranku diantara orang-orang yang pernah singgah dimasalaluku, namun Vino masih menggenggam erat jemari tanganku, seakan takan pernah ia lepaskan.
 Begitu erat genggamannya ketika itu pula aku mampu bersandar dibahunya.

Sesekali kedua matanya yang merona, dengan sebuah senyuman dilesung pipitnya.mampu membuatku terdiam dalam sunyinya malam yang gelap dengan awan hitam, tetapi tetap mampu memancarkan cahaya dengan satu bintang yang terlihat begitu terang.
sesaat Vino menatap wajahku begitu tajam, dia menggerakkan kedua tangannyamenyentuh pipiku, lalu ia sontak mencium keningku dengan penuh perasaan dengan sebuah ucapakan kata "Aku mencintaimu " Ucap Vino dengan nada lembut.
*****
belum selesai..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar